artikel kesehatan

on Rabu, 28 Januari 2009


Bank Sperma
Cryiobanking adalah suatu teknik penyimpanan sel cryopreserved untuk
digunakan di kemudian hari. Saat ini, Cryobanking terhadap sperma
manusia telah terbukti berhasil untuk berbagai indikasi dalam
mencapai kehamilan dengan menggunakan sperma dari donor atau suami
pasien.
Pada dasarnya, semua sel dalam tubuh manusia dapat disimpan dengan
menggunakan teknik dan alat tertentu sehingga dapat bertahan hidup
untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada suhu yang
relatif rendah. Teknik yang paling sering digunakan dan terbukti
berhasil saat ini adalah metode Controlled Rate Freezing, dengan
menggunakan gliserol dan egg yolk sebagai cryoprotectant untuk
mempertahankan integritas membran sel selama proses pendinginan dan
pencairan.
Pada tulisan ini tidak akan dibahas mengenai prinsip dan teknik
cryobanking secara terinci, melainkan lebih ditekankan mengenai
aplikasi dari teknik ini.
Teknik cryobanking telah memungkinkan adanya keberadaan donor semen,
terutama untuk pasangan-pasangan infertil. Tentu saja, semen-semen
yang akan didonorkan perlu menjalani serangkaian pemeriksaan, baik
dari segi kualitas sperma maupun dari segi pendonor seperti adanya
kelainan-kelainan genetik.
Dengan adanya cryobanking ini, semen dapat disimpan dalam jangka
waktu lama, bahkan lebih dari 6 bulan (dengan tes berkala terhadap
HIV dan penyakit menular seksual lainnya selama penyimpanan).
Kualitas sperma yang telah disimpan dalam bank sperma juga sama
dengan sperma yang baru, sehingga memungkinkan untuk proses ovulasi.
Selain digunakan untuk sperma-sperma yang berasal dari donor, bank
sperma juga dapat dipergunakan oleh para suami yang produksi
spermanya sedikit atau bahkan akan terganggu. Hal ini dimungkinkan
karena derajat cryosurvival dari sperma yang disimpan tidak
ditentukan oleh kualitas sperma melainkan lebih pada proses
penyimpanannya.
Telah disebutkan diatas, bank sperma dapat dipergunakan oleh mereka
yang produksi spermanya akan terganggu. Maksudnya adalah pada mereka
yang akan menjalani vasektomi atau tindakan medis lain yang dapat
menurunkan fungsi reproduksi seseorang. Dengan bank sperma, semen
dapat dibekukan dan disimpan sebelum vasektomi untuk mempertahankan
fertilitas sperma.
Banyak pria yang tidak memanfaatkan fasilitas bank sperma (di luar
negeri), karena mereka tidak mengetahui tentang keberadaan teknik
ini serta manfaatnya, atau dapat pula disebabkan karena di daerah
dimana mereka tinggal tidak terdapat fasilitas ini. Penyebab lainnya
adalah proses pengambilan sperma yang sama sekali tidak menyenangkan
bagi donor.
Saat ini, penggunaan bank sperma sebagai suatu terapi tampaknya
perlu lebih digalakkan. Pada penderita-penderita kanker yang harus
menjalani terapi radiasi dan kemoterapi, fungsi reproduksinya akan
sangat terganggu bahkan hilang. Selain itu, ada juga keadaan dimana
sel-sel kanker itu sendiri yang merusak sperma. Dengan menggunakan
bank sperma, sperma penderita dapat terlebih dahulu `diselamatkan'
sehingga infertilitas dapat dihindari.
Cryopreservation juga dapat dipergunakan oleh pria yang mengalami
defek motilitas sperma dan pria yang menderita oligospermik (tidak
ada sperma yang dihasilkan).
 Telah disebutkan diatas, bank sperma dapat dipergunakan oleh mereka yang produksi spermanya akan terganggu. Maksudnya adalah pada mereka yang akan menjalani vasektomi atau tindakan medis lain yang dapat menurunkan fungsi reproduksi seseorang. Dengan bank sperma, semen dapat dibekukan dan disimpan sebelum vasektomi untuk mempertahankan fertilitas sperma.
Bank sperma sebenarnya talah berdiri beberapa tahun yang lalu, pada tahun 1980 di Escondido California yang didirikan oleh Robert Graham, si kakek berumur 73 tahun, juga di Eropah, Dan di Guangdong Selatan China, yang merupakan satu di antara lima bank sperma besar di China, Sementara itu, Bank pusat sel embrio di Shanghai, bank besar lain dari lima bank besar di China, meluncurkan layanan baru yang mendorong kaum lelaki untuk menabung spermanya, demikian laporan kantor berita Xinhua. Bank tersebut menawarkan layanan penyimpanan sperma bagi kaum lelaki muda yang tidak berencana untuk punya keturunan, namun mereka takut kalau nanti mereka tidak akan menghasilkan semen yang cukup secara jumlah dan kualitas, ketika mereka berencana untuk memiliki keluarga.  
Latar belakang munculnya bank sperma antara lain adalah sebagai berikut :
1. Keinginan memperoleh atau menolong untuk memperoleh keturunan pada seorang pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak.
2. Memperoleh generasi jenius atau orang super
3. Menghindarkan kepunahan manusia
4. Memilih suatu jenis kelamin
5. Mengembangkan kemajuan teknologi terutama dalam bidang kedokteran.
Menurut Werner (2008), Beberapa alasan seseorang akhirnya memutuskan untuk menyimpan spermanya pada cryobanking, antara lain: 
1. Seseorang akan menjalani beberapa pengobatan terus menerus yang dapat mengurangi produksi dan kualitas sperma. Beberapa contoh obat tersebut adalah sulfasalazine, methotrexate. 
2. Seseorang memiliki kondisi medis yang dapat mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk ejakulasi (misal: sklerosis multipel, diabetes). 
3. Seseorang akan menjalani perawatan penyakit kanker yang mungkin akan mengurangi atau merusak produksi dan kualitas sperma (misal: kemoterapi, radiasi). 
4. Seseorang akan memasuki daerah kerja yang berbahaya yang memungkinkan orang tersebut terpapar racun reproduktif. 
5. Seseorang akan menjalani beberapa prosedur yang dapat mempengaruhi kondisi testis, prostat, atau kemampuan ejakulasinya (misal: operasi usus besar, pembedahan nodus limpha, operasi prostat). 
6. Seseorang akan menjalani vasektomi. 
Adapun beberapa salah satu Tujuan diadakan bank sperma adalah semata-mata untuk membantu pasangan suami isteri yang sulit memperoleh keturunan dan menghindarkan dari kepunahan sama halnya dengan latarbelakang munculnya bank sperma seperti yang telah dijelaskan diatas.
 Tentang proses pelaksanaan sperma yang akan di ambil atau di beli dari bank sperma untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin perempun (ovum) agar bisa hamil disebut dengan inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik memperoleh kehamilan tanpa melalui persetubuhan. Pertama setelah sel telur dan sperma di dapat atau telah di beli dari bank sperma yang telah dilakukan pencucian sperma dengan tujuan memisahkan sperma yang motil dengan sperma yang tidak motil/mati. Sesudah itu antara sel telur dan sperma dipertemukan. Jika dengan teknik in vitro, kedua calon bibit tersebut dipertemukan dalam cawan petri, tetapi teknik TAGIT sperma langsung disemprotkan kedalam rahim. Untuk menghindari kemungkinan kegagalan, penenaman bibit biasanya lebih dari satu. Embrio yang tersisa kemudian disimpan beku atau dibuang. 
Permasalahan yang telah dibahas diatas merupakan fenomena yang ada dalam masalah perkwinan untuk membentuk keluarga, dalam hukum islam hal itu telah diatur, munculnya bank sperma antara lain karena untuk mewujudkan keturunan bagi para suami istri yang mandul atau tidak punya anak, menurut pendapat penulis dari mengingat dan menimbang beberapa penjelasan di atas kehadiran bank sperma tidak dibenarkan dalam hukum islam, meskipun ada beberapa yang membolehkan dengan alasan bank sperma mematuhi peraturan hukum syara` tapi kami bertolak belakang dari pendapat itu, hal itu memang mungkin tapi kalo di pikir lebih panjang lagi hal itu sangat sulit dilakukan dan lebih banyak madhorotnya (bahayanya), Pertama demi menjaga hubungan nasab agar tidak ada percampuran nasab, Kedua, percampuran sperma dan ovum antara seroang laki dan perempan (bukan suami istri) dengan persetubuhan atau percamuran dengan inseminasi buatan dihukumi zina, Ketiga, bisa saja orang punya anak dan tidak punya suami yang menjadikan seorang perempuan tidak mau kawin, Keempat, menurunnya jumlah perkawinan dalam dalam sebuah negera, Kelima, ketidak bolehan pada langkah yang pertama yang dilakukan bank sperma dalam mengambil sperma dari para pe-donor dengan cara onani seperti dijelaskan diatas,






0 komentar: